Breaking News

Sukses Tasmi’ 30 Juz, Santriwati Yatim Piatu ini Kenang Nasihat Haru Mendiang Sang Ayah

Ananda Hanifah Qurrota Ayuni, santri tahun ketiga asal Pemalang, Jawa Tengah ini telah menuntaskan tasmi’ Al-Qur’an 30 Juz dalam sekali duduk. Kegiatan tasmi’ 30 juz dilaksanakan pada Ahad (29/8/2021), disaksikan para ustadzah dan keluarga Ananda Hanifah.  

Pada kesempatan wawancara, Ananda Hanifah menyampaikan ucapan syukur alhamdulillah, atas terlaksananya tasmi’ 30 juz. Ia mengungkapkan untuk menyelasaikan hafalan Al-Qur’an dilakukannya dengan penuh perjuangan. Bahkan dirinya sempat futur, namun sering waktu bisa teratasi dengan baik.

“Kalau saya futur saya membaca arti terjemah Al-Qur’an atau saya membaca buku yang bisa memotivasi lagi, yang penting jangan keluar dari lingkungan yang dekat dengan Al-Qur’an,” kata Ananda Hanifa di Pondok Putri, Ponpes Salman Al-Farisi, Selasa (31/8/2021).

Sebagai santriwati pertama yang menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 juz di Ponpes Salman Al-Farisi, Ananda Hanifah tak lupa memotivasi kawan-kawannya.

“Pesan saya untuk teman-teman seperjuangan tetap semangat jangan pernah tinggalkan Al-Qu’an sampai liang lahat. Karena umat butuh kita, umat bisa bangkit kalau kita dekat dengan Al-Qur’an,” ujarnya.

Terakhir, Ananda Hanifah sempat menitikkan air mata, karena teringat mendiang ayahandanya yang telah wafat. Sebagai anak yatim piatu, nasihat ayahnya menjadi motivasi kuat hingga bisa teguh seperti saat ini.

“Abi orang pertama yang mengenalkan Hanifah sama Al-Qur’an,” ucapnya sambil berderai air mata.

“Walaupun nanti abi nggak bisa lihat kamu, tetap semangat. Abi tunggu semoga pahalanya tetap mengalir. Abi selalu mendoakan Hanifah agar menjadi orang yang hebat di masa muda dengan Al-Qur’an,” kenang Hanifah menirukan pesan ayahnya.

Ananda Hanifah yang merupakan santri program kafalah (orang tua asuh) tak patah semangat, meski dari keluarga yang tak mampu. Walaupun cita-citanya menjadi dokter belum bisa diwujudkan, ia berharap tetap bisa menjadi dokter bagi umat, sesuai pesan sang ayah.

“Abi tahu dulu cita-cita hanifah ingin menjadi dokter, kalau tidak bisa (menjadi dokter) abi ingin kamu jadi dokter umat dengan wasilah Al-Qur’an,” tutupnya.

Seiring dengan terus meningkatnya prestasi santriwati, pengelola pondok pesantren Salman Al-Farisi juga berharap pembangunan komplek putri bisa segera selesai. Dengan fasilitas dan sarana yang baik, insya Allah akan semakin menambah ghirah (semangat) belajar santriwati. Mari bantu pembangunan Komplek Putri Ponpes Salman Al-Farisi melalui rekening Bank Syariah Mandiri (BSI) 7270008008 atas nama Yayasan Ponpes Salman Al Farisi.

Check Also

PENGAMBILAN SANAD AL QUR’AN

Pondok Pesantren Salman Al-Farisi membuka penerimaan Pengambilan Sanad Al Qur’an Daftar Sekarang